Cari Blog Ini

Jumat, 09 Desember 2011

Modifikasi Satria 120R Jadi Supermoto, Cakep!




Sebagai modifikator multitalenta, Siswo Winoto tentu saja gape ubah motor konvesional jadi istimewa. Contoh Suzuki Satria 120R milik Jimmy, dari Banjarnegara, Jawa Tengah ini. Dibikin transexual alias ganti kelamin. Jadi supermoto ganteng, enggak cantik macam bebek lagi.

Modifikator beken disapa Wiwin ini jeli mencari konsep dan bentuk visual yang cocok dengan kemauan pemilik. "Konsepnya mengacu ke Aprilia SXV 450. Dari bentuk aduhai, guratan tajam jadi cirinya. Cuma harus menyesuaikan beberapa komponen agar klop dengan rangka Satria," buka modifikator dari Jl. Sunan Ampel No. 9, Pabuaran, Purwokerto ini.

Pilihan konsep, memang benar. Secara visual, bentuk Aprilia SXV 450 memiliki kontur yang cakep. Detail menyudut menjadi ciri kuda besi asal Negeri Pizza ini.

Cuma bedanya, Wiwin ubah pola agar bisa menjadi Aprilia ala Purwokerto, rasa mendoan he..he..he.. Mulanya Wiwin permak rangka, agar pengerjaan bodi lebih mudah. Seluruh sasis asli dibuang, didesain rangka deltabox di atas mesin.

Bagian bodi depan khususnya sayap tangki sengaja diperkecil dan lebih pendek dari desain Aprilia. "Sebab kalau terlalu panjang bisa nempel pada tabung knalpot. Makannya sayapnya jadi lebih pendek," cuap modifikator yang lagi demen main MTB ini.

Bodi belakang sama saja, cuma dikecilin biar ngepas dengan bentuk depan yang sudah mantap. Pilihan bentuk dan guratan Aprilia nampak tegas, lekukan landai pada bagian bawah bodi belakang dibuat halus senada desain aslinya. Sehingga bentuk proporsional terlihat nyata sehingga sepatbor belakang.



Untuk frame belakang, Wiwin yang jago konstruksi ini mengubah ulang beberapa titik sudut dasar Satria. Agar sesuai bodi baru. Otomatis postur yang tinggi harus diimbangi tulang yang ideal dan kuat.

"Pakai pipa 22,5 mm sebagai dudukan bodi baru, dari bagian atas as tengan ditarik ke atas agar nungging. Untuk bagian depan bikin konstruksi baru sebagai tempat dudukan jok. Kalau untuk dudukan tangki hanya penyesuaian braket karena tangkinya nempel di deltabox lama," papar builder berbendera Win's Paddock (WP) ini.

Ciri ornamen Aprilia yang paling kentara pada swing arm. Bentuk ini merupakan penyesuaian konsep saja. Dimensi tentu saja lagi-lagi menyesuaikan lebih mini. Bentuknya seperti dua pilar yang menyatu pada bagian ujung as roda belakang.

"Materialnya memakai pelat 4 mm yang dibentuk kotak pada bagian dalamn. Biar lebih rapi didempul agar halus antar guratan sambungan dua pelat tadi," yakin builder gemar membujang ini.

Finishing, Wiwin melengkapi aroma supermoto murni, contohnya setang Renthal lokal dan sepatbor depan variasi motocross. Kelangkapan lalu lintas juga harus komplet, sebab Wiwin punya moto kalau modif motor jangan setengah-setengah. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : 110/70-17
Ban belakang : 130/60-17
Sok depan : Variasi
Sok belakang : Jupiter MX
Pelek : Champ
Lampu depan: Satria F-150
Lampu belakang : LED
Knalpot : Custom
Setang : Renthal
Spidometer : Satria F-150
WP : 0815-4888-6755
Penulis : Andika | Teks Editor : Nurfil | Foto : Andika

SUZUKI SATRIA 120 r Drag

modifmotors.com- Suzuki Satria 120 milik Alief Zulkarnaen ini, sulit cari lawan juga. Apalagi, cari lawan setimpal alias pacuan dari tipe yang sama. Tentu buat main di trek lurus malam hari. Katanya berkat ramuan rasio kompresi Satria lansiran 2001 ini bermain di angka 8,2 : 1!


Modif Suzuki Satria 120 Drag Race
“Mungkin karena sering lawan motor sport seperti Ninja dan RX-King, akhirnya jadi susah cari lawan. Minder kali ya,” ujar Ocha, panggilan akrab Alief. Selain itu, mungkin karena ada nama besar salah satu mekanik ternama dibalik layar.
Modif Suzuki Satria 120 Drag Race

Yup! Pacuan yang aplikasi kelir krom ini diracik Hardi yang punya nama besar di dunia balap tanah air. “Sebenarnya kalau dibilang istimewa, gak ada yang istimewa. Magnet aja masih standar kok,” aku tunner karib disapa Kampret itu.

Soal kompresi yang main di 8,2 : 1, itu tercipta karena aplikasi piston Suzuki RGR oversize 150. So, kini liner Satria dijejali penggebuk ruang bakar diameter 61,5 mm. Tapi, karena posisi pen piston RGR lebih tinggi, paking blok pakai bahan aluminium tebal 3 mm. Jadi, tak resiko piston bakal mentok kepala silinder.
Modif Suzuki Satria 120 Drag Race

Untuk mencapai kompresi yang diinginkan, kepala silinder ikut dipapas 3 mm. Lalu, kemiringan squish dibuat jadi 10ยบ dan lebarnya 13,5 mm. Lewat kompresi dan squish yang lebar ini, power motor pun keluar sejak putaran bawah atawa start.ompresi segitu juga didapat dari silinder blok ikut disentuh tangan dingin Kampret. Tinggi lubang exhaust yang menjadi penentu korekan di pacuan dua nada, dibuat jadi 25 mm. Sedang lebarnya dipatok 38 mm. Hasil papasan bor tunner pun seakan membentuk kipas.

Selain lubang exhaust, lubang transfer juga ikut diperbesar. “Tapi, diperbesar karena pakai reed valve Yamaha RX-Z. Jadi, besarnya lubang harus mengikuti,” alasan mekanik dua zaman ini.

Alasan lain pakai katup buluh RX-Z, karena tak terlalu keras layaknya V-Force. So, lubang intake dipapas 3 mm agar masuk sempurna. Ya, sisi kanan 1,5 mm dan sisi kiri 1,5 mm.

Dukungan pengapian juga tergolong biasa saja. Selain magnet yang standar, koil pun hanya aplikasi milik Yamaha YZ125. Lalu, CDI aplikasi Kawasaki Ninja 150. "Pernah coba entengin magnet dan balancer, torsi hilang," tutup Kampret.

Nah, sekarang sudah dibuka nih rahasia dapur pacu Satria yang dipacu Danny di trek 500 meter. Kalau ada yang ingin ‘ngelamar’, Ocha pun siap menerima.

Ada yang minat? Dari 800 Meter Jadi 500 Meter
Jika sebelumnya main di 800 meter, kini Suzuki Satria 120R ini ikuti panjang trek yang sedang digemari pemacu balap lurus malam hari. Yaitu, 500 meter.

Ubahan rasio juga hanya bermain di gigi I dan IV. Buat gigi I, pakai kombinasi 13/28 mata dan gigi IV di 23/20 mata. Malah menurut Kampret, lebih enak lagi kalau pakai Satria yang 5 Speed.

Karburator ikut menyesuaikan. Jika sebelumnya pakai Keihin PWK28, kini Mikuni TM28. “Ketika pakai PWK, power kurang keluar. Tapi, setelah pakai TM, terasa jauh lebih enak. Mungkin karena venturi lebih besar,” kata Kampret yang enggak bisa terbang itu.

ATA MODIFIKASI
Ban depan : Eat My Dust 45/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Knalpot : Custom by Bokir
Stabilizer : Kitaco

sumber: motorplus.otomotifnet.com